Baik tekstual maupun kontekstual, guyub mempunyai makna yang sangat mendasar. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guyub merupakan adjektiva yang bermakna rukun. Peguyuban sendiri dalam KBBI berarti masyarakat atau kelompok yang ikatan sosialnya didasari oleh ikatan perseorangan yang kuat.
Dalam berbagai literatur kontekstual, khususnya kultur jawa, guyub menjadi salah satu value (nilai) primer untuk mencapai visi misi suatu organisasi. Misalkan organisasi ini adalah pamong desa, tentunya untuk mencapai visi misi desa perlu tindak dan kerja nyata yang dilandasi oleh guyub tadi. Tanpa guyub yang diejawantahkan lagi dengan rukun, maka seluruh program desa hanya akan berjalan sebatas rutinitas saja. Rutinitas tanpa nilai-nilai primer tadi akan mudah ditunggangi kepentingan-kepentingan pribadi yang akhirnya menjurus pada perpecahan.
Kita harus sadar bahwa tantangan perkembangan dan dampak teknologi semakin kuat. Meminjam kalimat Prof Mukhtasar1, solusi dari tantangan tersebut adalah dengan menanamkan dan menghidupkan kembali nilai-nilai etika sosial melalui proses pendidikan di tengah-tengah masyarakat terutama pada wilayah pedesaan. Inilah poin-nya. Ketika pembangunan negara ini disepakati untuk dikuatkan dari level terkecil pemerintahan yakni desa, maka guyub adalah modal dasar untuk mencapai cita pembangunan tersebut.
Alhamdulillah kami masih mempunyai hasrat untuk memegang nilai itu. Kami juga percaya, generasi penerus khususnya di Desa Sidoluhur ini mampu untuk melestarikan nilai itu. Ya, asalkan kita, tak hanya pamong namun seluruh orang tua, mulai sekarang mampu dan mau memberikan contoh yang baik dan benar.
Malam ini diadakan acara rutin pertemuan Paguyuban Pemerintah Desa dan staf Desa yang bertempat di rumah Sdr. Lutfi Adhi Sulistyo (Ngabangan). Dengan penuh suka cita kami berkumpul, berbagi info dan kabar. Inilah indahnya keluarga.
---------------
1 Konsep Fundamental Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam Kritik Filsafat Timur, disampaikan Prof Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D of Arts dalam rapat terbuka Dewan Guru Besar, Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Filsafat UGM, di Balai senat UGM 6 Maret 2019