Banyak kenangan telah terukir bersama Almarhum Bapak Jalu Prihanto (Dukuh Ngabangan). Pak Dukuh atau Pak Jalu kami memanggilnya. Ciri khas beliau adalah pada lisannya yang penuh dengan petuah dan ilmu wawasan kehidupan. Kedalaman ilmu yang beliau miliki dapat disampaikan dengan cara-cara humoris dan humanis, sehingga bagi kami Pamong Kalurahan dan warga masyarakat dapat dengan cepat memahami arah substansi yang beliau sampaikan.
Sebagai Dukuh Ngabangan, beliau tampil sebagai pengayom masyarakat dengan adil dan bijaksana. Solusi-solusi kerap dicetuskannya kala masalah muncul di tengah-tengah masyarakat. Dengan padukuhan yang memiliki geografis terluas dibanding padukuhan lain se Sidoluhur, beliau tampil sebagai pemimpin yang ikhlas mengabdi kepada warganya.
Pribadi almarhum juga sangat lekat dengan keharmonisan keluarganya. Beliau adalah pribadi yang berjuang keras agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi. Sesekali beliau juga nyambi pekerjaan mengemudikan mobil antar provinsi, dan terkenal dengan gaya mengemudinya yang halus dan nyaman.
Secara keseluruhan, beliau telah bertanggung jawab selama mengemban amanah sebagai seorang pamong atau Dukuh Ngabangan. Kami sangat berterima kasih atas jasa-jasa beliau selama ini.
Kenangan Terakhir
Pada Hari Senin pagi (26/4/2021) sekira pukul 9.30 WIB, beberapa dukuh masih tampak berkumpul di Pendopo Kalurahan. Satu diantaranya adalah Almarhum Pak Jalu. Sesekali terdengar guyonan dari sudut pendopo tempat berkumpulnya para dukuh tersebut. Kami masih dapat mendengarnya, karena kami duduk tidak jauh dari sudut pendopo tersebut. Disamping saya duduk pula Pak Lurah, Pak Jogoboyo, Pak Dukuh Arif Darmawan dan Pak Suyono (Gatak) yang tengah bertugas menerima pengambilan berkas pendaftaran Pamong Kalurahan 2021.
Sekitar setengah jam kemudian, tampak para dukuh tersebut berniat pulang dengan kalimat pengantar khas dari Pak Jalu yang kurang lebih berbunyi, "Yo bubar wae yo... tinimbang poso-poso ngrasani uwong". Bubarnya rombongan dukuh tersebut ternyata tidak serta merta membuat Almarhum Pak Jalu langsung pulang. Beliau menyempatkan diri menghampiri kami.
"Nyuwun pangapunten Pak Carik, bade nyuwun pamit" kurang lebih demikian canda Pak Jalu yang spontan saya jawab, "Wonten Pak Lurah kok, jenengan Pamit kaliyan Pak Lurah" canda saya yang disambut dengan gelak tawa kami semua.
Kami benar-benar tak menyangka ternyata momen pamit yang terkesan bergurau tersebut adalah petunjuk dari Alloh akan datangnya peristiwa lanjutan. Peristiwa yang berselang tiga puluh menitan yang membuat kami sangat terkejut. Ya, sangat terkejut dan bersedih.
Sekitar jam 10.30 kami dihubungi warga bahwa beliau jatuh sendiri (dari keadaan berdiri menunggu pesanan) di warung penjual degan (air minum kelapa) yang terletak di Kunden. Kami langsung menuju ke lokasi dan mengkondisikan mobil ambulan. Petugas rumah sakit langsung memeriksa denyut nadi dan respon mata dengan senter. Apalah daya, Alloh sudah berkehendak... Innalillahi Wainnailaihi raaji'un. Pak Jalu telah dinyatakan meninggal dunia. Jenazah lalu dibawa ke Rumah Sakit At Turots Seyegan.
Riwayat Hidup Singkat
Berikut sekilas daftar riwayat hidup dari Almarhum Bapak Jalu Prihanto.
Nama Lengkap |
: |
JALU PRIHANTO |
Tempat, tanggal lahir |
: |
Sleman, 03 Januari 1964 |
Agama |
: |
Islam |
Status Perkawinan |
: |
Kawin |
Pendidikan Terakhir |
: |
SMA, Jurusan IPS |
Alamat |
: |
Ngabangan, RT.003 RW.010, Sidoluhur, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta |
Riwayat Pekerjaan
|
: |
Diangkat menjadi Perangkat Desa Sidoluhur Sebagai Kepala Dusun Ngabangan dengan Surat Keputusan Camat Nomor: 09/Kep.Camat/1994, tertanggal 17 Juni 1994, yang Nomenklaturnya terakhir diubah dengan Peraturan Kalurahan Nomor 1 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kalurahan Sidoluhur sebagai Dukuh Ngabangan
|
Masa Bakti
|
: |
Sejak tanggal 17 Juni 1994 sampai dengan 25 April 2021 ( selama 27 Tahun)
|
Doa terbaik untuk Almarhum
Bapak Jalu Prihanto meninggal dunia dalam usia 57 tahun. Meninggal pada Hari Senin 26 April 2021 dan disucikan di rumah sakit At Turots Seyegan Sleman. Beliau meninggalkan satu isteri dan tiga orang anak yakni Ibu Suharwatini (Isteri), Bagus Raka Fauzan (Anak), Adesti Irhamawati (Anak), Damara At Mariyani (Anak). Jenazah telah dimakamkan Hari Selasa tanggal 27 April 2021 di Sasanalaya Si Tanjung Ngabangan Sidoluhur Godean.
Beliau adalah pribadi yang baik. Mohon lahir batin dimaafkan jika ada kesalahan beliau selama ini. Semoga Alloh SWT mengampuni segala dosanya, menerima amal salehnya, dan melapangkan kuburnya.
Al Fatihah..