Pemerintah Kabupaten Sleman dalam hal ini Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan bersinergi dengan Pemerintah Kalurahan Sidoluhur untuk mendukung program kementerian pertanian yakni Petani Milenial. Pada Hari Selasa dan Rabu Tanggal 14 dan 15 September 2021 di Balai Kalurahan Sidoluhur, diadakan Pelatihan Petani Milenial. Pelatihan ini diikuti puluhan Petani Milenial Sidoluhur yang antusias mengembangkan usaha pertaniannya.
Kami lampirkan file materi pelatihan tersebut : Materi Pelatihan Petani Milenial Sidoluhur
Berikut kami sampaikan pula referensi tentang petani milenial :
Petani milenial mempunyai peran penting untuk saat ini. Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Dikatakan oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, bahwa jumlah petani Indonesia di tahun 2020 ada sekitar 33 juta jiwa.
Dari jumlah itu, didapat data bahwa hanya 29% petani yang usianya kurang dari 40 tahun, atau disebut sebagai petani milenial.
Faktor pengungkit produktivitas adalah inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, serta kebijakan peraturan perundangan termasuk local wisdom, yang masing-masing kontribusinya sekitar 25%.
Sedangkan yang paling besar adalah SDM yang kontribusinya mencapai 50% dalam produktivitas.
Output dari pendidikan vokasi adalah qualified job creator dan job seeker. Qualified job creator artinya petani yang mandiri, bahkan mampu membuka peluang kerja buat rekan-rekannya. Petani ini yang paling diharapkan dari pendidikan vokasi.
Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian.
Tujuan Petani Milenial
Sampai saat ini generasi milenial masih terus dijadikan sebagai target utama dan penting untuk mendongkrak kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang pertanian. Dimana dalam program tersebut memiliki tujuan utama, yakni untuk menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian di Indonesia.
Tentu saja peran petani milenial di bidang pertanian penting sekali, sebab dianggap memiliki jiwa yang adaptif dalam pemahaman teknologi digital, sehingga tak terlalu kaku dalam melakukan identifikasi dan verifikasi teknologi.
Atas dasar itulah Kementan atau Kementerian Pertanian di Indonesia memiliki target 1 juta petani milenial yang ikut tergabung dalam 40 ribu kelompok di masing-masing daerah, dimana dalam setiap kelompok terdiri dari 20-30 orang.
Untuk mensukseskan program pertanian milenial tersebut tentu saja butuh persiapan dan sosialisasi hingga monitoring, serta evaluasi yang nantinya akan dilakukan untuk penumbuhan dan penguatan para petani milenial.
Selain itu, bantuan sarana dan pra-sarana pertanian juga turut diberikan oleh Kementan kepada petani milenial.
Program Petani Milenial
Program petani milenial ini nanti pastinya akan melibatkan banyak anak muda di seluruh Indonesia. Program tersebut ditujukan khusus untuk mendorong regenerasi petani Indonesia, yakni dengan cara menumbuhkan wirausahawan muda di bidang tani.
Dengan begitu hal ini tentu saja akan membuka lapangan pekerjaan, khususnya di masyarakat pedesaan. Sehingga diharapkan agar program petani milenial juga dapat menekan angka kemiskinan dan urbanisasi.
Sesuai arahan penumbuhan dan pengembangan petani milenial berorientasi eksport sebanyak 1 juta orang.
Meskipun implementasi dari program petani milenial ini akan menyasar pada petani di usia 19-39 tahun, tetapi bagi mereka yang tidak ada dalam range umur tersebut namun memiliki jiwa milenial, tanggap teknologi digital, memiliki alat mesin pertanian, dan juga memiliki lahan juga akan turut disasar.
Pengembangan dari program ini akan dibagi ke dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian, yakni tanaman pangan hortikultura, perternakan, dan perkebunan.
Peran Petani Milenial
Peran petani milenial di masa sekarang menjadi penentu dari kemajuan pertanian di masa akan datang. Estafet petani selanjutnya adalah berpundak pada generasi muda, mereka memiliki inovasi, juga gagasan yang tentu saja lebih kreatif dan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pertanian.
Terlebih di era revolusi industri seperti sekarang, yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang sudah terintegrasi dengan jaringan internet.
Mau tidak mau sektor pertanian harus bisa beradaptasi dengan teknologi untuk menjawab tantangan ke depannya.
Pasalnya, pertanian tidak mungkin mampu mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Maka dari itulah kaum muda atau petani milenial dalam hal ini penting peranannya.
-----------------------------------------------------------------
referensi : https://petanidigital.id/petani-milenial/