Pemerintah Kalurahan Sidoluhur telah menjalankan arahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman tentang pembuatan shelter tingkat kalurahan. Di awal Bulan Juli 2021 kemarin, Shelter Sidoluhur yang berlokasi di Berjo Kulon secara resmi dibuka. Jumlah kamar isolasi sebanyak 7 (tujuh) kamar ditambah 5 (lima) kamar untuk ruang dokter jaga dan operasional.
Seiring dengan landainya jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 serta terbatasnya kemampuan anggaran kalurahan, akhir Bulan Agustus ini Shelter Sidoluhur ditutup. Keputusan penutupan ini telah diambil oleh Pemerintah Kalurahan setelah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan berbagai pihak termasuk Dinas Sosial Kabupaten Sleman. Terlebih saat ini Pemerintah Pusat juga lebih mengutamakan shelter terpusat yang tersebar di beberapa titik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Shelter terpusat tersebut dikelola oleh instansi tingkat kabupaten dan Provinsi di DIY.
Berbicara data, selama shelter Sidoluhur dibuka, sebanyak 42 orang warga Sidoluhur telah menjalani isolasi di sana. Dari angka tersebut, sebanyak 1 orang telah dirujuk ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan intensif. Dari sekian jumlah warga isolasi, tidak ada yang meninggal di shelter.
Secara keseluruhan, evaluasi dari Shelter Sidoluhur adalah baik. Hal ini ditandai dari respon masyarakat yang memilih isolasi di shelter daripada di rumah. Warga Sidoluhur telah teredukasi, bila rumah mereka tidak memungkinkan untuk isolasi maka mereka tidak akan bersikeras isolasi di rumah. Mereka akan langsung menghubungi atau dihubungi untuk pindah ke Shelter Sidoluhur.
Semenjak awal resmi dibuka, Shelter Sidoluhur sudah terisi oleh beberapa pasien terkonfirmasi. Secara rutin mereka diperiksa oleh petugas dan dokter jaga. Tentunya pemeriksaan dilakukan dengan prosedur tindakan yang ketat.
Satgas Covid Sidoluhur juga menerapkan piket jaga yang dilakoni oleh Satlinmas Sidoluhur. Piket ini juga telah berjalan dengan baik dan lancar. Satlinmas tampak serius dalam mengemban tugas sehingga tidak ada kejadian buruk yang terjadi. Selain berjaga, mereka juga bertugas membersihkan lingkungan serta melakukan dekontaminasi pada ruang tugas dan kamar yang telah selesai dipakai isolasi.
Pendistribusian konsumsi, obat dan vitamin juga telah terlaksana dengan baik. Prinsipnya, para petugas di shelter harus terjaga imunnya. Dalam hal ini, Lurah Sidoluhur senantiasa mengarahkan agar pemberian imun jangan nanggung. Hal ini tepat, karena beban tugas pengelolaan shelter juga berat.
Hal yang menarik adalah peran serta masyarakat dan pihak swasta untuk bergotong royong memberikan bantuan. Wujudnya pun bervariasi, mulai dari uang, makanan, jamu hingga vitamin lainnya. Banyak sedikitnya bantuan tersebut tidak masalah. Karena yang kita nilai adalah tingginya rasa kesetiakawanan sosial yang tumbuh di masyarakat sekarang ini. Semakin tinggi rasa tersebut, semakin cepat hilang pula kecemasan yang diidap banyak orang. Ingat kata Presiden, tantangan terkuat kita bukanlah Covid, tapi rasa cemas yang menghinggapi jiwa warga negara.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam pengelolaan shelter ini. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kesehatan kepada kita semua.